Sudah denger berita di TV Nasional akhir - akhir ini yang
bemberitakan bahwa banyak daerah yang mulai mengalami krisis BBM Bersubsidi. Panjangnya
antrian di SPBU-SPBU menyebabkan krisis energi. Kekhawatiran akan menipisnya
BBM Bersubsidi yang diperkirakan akan habis tanggal 22 Desember 2012, mengakibatkan masyarakat
agak panik dan mulai berusaha menimbun BBM,
Kapanikan masyarakat tentunya tidak di sia-siakan oleh para
spekulan dan pelangsir yang ingin mengeruk keuntungan dari keruhnya situasi. Tindakan tidak terpuji ini akan menambah
beban negara ini dalam menyelesaikan problematika klasik negara ini.
Ada beberapa
solusi yang ditawarkan oleh beberapa pihak, ada yang mewacanakan 1 hari tanpa
premium bersubsidi, tentu saja hal ini ditolak banyak kalangan. Yang setiap
hari SPBU buka saja, masyarakat masih
kesulitan apalagi 1 hari tutup. Kata
Jero Wacik (Menteri ESDM) Pihak Pertamina mengusulkan utnuk menunda distribusi BBM
setiap harinya, agar BBM bisa cukup hingg 31 Desember 2012.
Terlepas dari
beberapa wacana solusi menghadapi krisis BBM Bersubsidi, keadaan ini
membuktikan kegagalan pemerintah memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Walaupun
berdalih bahwa selama ini yang menikmati BBM adalah kalangan menengah keatas
yang seharusnya tidak menerima subsisi, hal ini sulit dilakukan karena mekanisme
kontrol yang sulit diterapkan. Pemerintah mengklaim bahwa 70% yang menikmati
BBM bersubsidi adalah mobil pribadi. Namun selama ini tidak ada pembatasan
kepemilikan mobil dari pemerintah, selain menyebabkan jebolnya kuota BBM
bersubsidi, banyaknya mobil pribadi di jalan juga telah menjadi penyebab kemacetan
di berbagai kota.
Pagi ini sekitar
jam 6.30 saya mengisi primium untuk sepeda motor saya, saat itu SPBU baru saja
buka dan sudah banyak antrian, padahal biasanya cuma ada antrian pendek saja. Apakah
ini sinyalemen bahwa krisis BBM juaga akan terjadi di Kalsel???
Sumber Gambar : swatt-online.com
Sumber Gambar : swatt-online.com