Hampir tiap hari kita melihat berita di televisi tentang penggusuran dan penertiban PKL. Dikota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan atau bahkan kota kita Banjarmasin, PKL memang telah menjadi pemandangan yang sering kita temukan di sekitar kita. Menjaga keindahan dan ketertiban lingkungan sering dijadikan alasan utama dalam penggusuran PKL. di Banjarmasin, penertiban PKL besar-besaran terjadi dikawasan jl. Zapri Zam-Zam, dimana puluhan kios PKL dihancurkan.
PKL atau dengan kata lain Pedagang Kaki Lima adalah para pedagang yang berjualan di pinggir jalan dengan mendirikan tenda tidak permanen atau rombong sederhana. PKL tumbuh dan berkembang di Kota-kota karena adanya tuntutan ekonomi dari masyarakat. Sulitnya mencari pekerjaan, rendahnya tingkat pendidikan adalah alasan mereka memilih profesi ini. Mereka lebih senang berjalan di pinggir jalan karena mudahnya akses pembeli yang pada akhirnya juga akan meningkatkan pendapatan mereka. Jika mereka berjualan di toko disebuah pasar, mereka takut jika harus membayar mahal untuk sewa toko. Sedangkan penghasilan mereka hanya cukup keperluan sehari-hari.
Sebenarnya pemerintah harus bersyukur dengan adanya PKL-PKL ini, setidaknya mereka telah berusaha sendiri dan berjuang untuk menafkasi diri dan keluarga mereka. Para PKL ini bukan pengemis, yang malas dan hanya mengandalkan belas kasihan dari orang lain. Pemerintah seharusnya menjalin hubungan baik dengan mereka, memberi fasilitas dan mendukung usaha kecil mereka agar bisa berkembang menjadi besar. Bukan malah sebaliknya, memusuhi dan menjadikan mereka tidak manusiawi.
Jika ada warga kota yang kelaparan, maka tanggung jawab pemeritahlah yang telah menelantarkan mereka. Kebanyakan Pemerintah Kota sekarang bersikap seolah acuh tak acuh pada warganya. jujur saja saya katakan, Kota Banjarmasin adalah Kota Miskin, karena kota ini tidak punya sumber SDA yang bsia dijual, hampir semua PAD hanya dari sektor jasa khususnya perdagangan. Ketidakikhlasan Pemko khususnya pemimpin tertinggi Kota ini dalam menerima "kemiskinan" itu, salah satunya ditunjukkan dengan sikap arogan degan memusuhi PKL. PKL bukan dianggap sebagai solusi dalam perekonomian masyarakat, PKL dianggap masalah dalam tata keindahan Kota, sehingga mereka harus dibasmi. Seharusnya pemimpin-pemimpin Kota ini sadar dan ikhlas menerima kondisi kota ini, jangan lari dari kenyataan. Wajar saja kalau ada walikota melaksanakan bersih-bersih, tidak ada yang dengan sukarela ikut membantu. Hanya karena tugas dan tanggung jawab saja mereka para PNS itu melaksanakan bersih-bersih, bukan dari rasa segan dan hormat pada pemimpin yang bijaksana.
Semoga nanti Kota Banjarmasin punya pemimpin yang sayang kepada rakyat miskin dan bersama-sama mendukung dan membangun Kota Banjarmasin
PKL atau dengan kata lain Pedagang Kaki Lima adalah para pedagang yang berjualan di pinggir jalan dengan mendirikan tenda tidak permanen atau rombong sederhana. PKL tumbuh dan berkembang di Kota-kota karena adanya tuntutan ekonomi dari masyarakat. Sulitnya mencari pekerjaan, rendahnya tingkat pendidikan adalah alasan mereka memilih profesi ini. Mereka lebih senang berjalan di pinggir jalan karena mudahnya akses pembeli yang pada akhirnya juga akan meningkatkan pendapatan mereka. Jika mereka berjualan di toko disebuah pasar, mereka takut jika harus membayar mahal untuk sewa toko. Sedangkan penghasilan mereka hanya cukup keperluan sehari-hari.
Sebenarnya pemerintah harus bersyukur dengan adanya PKL-PKL ini, setidaknya mereka telah berusaha sendiri dan berjuang untuk menafkasi diri dan keluarga mereka. Para PKL ini bukan pengemis, yang malas dan hanya mengandalkan belas kasihan dari orang lain. Pemerintah seharusnya menjalin hubungan baik dengan mereka, memberi fasilitas dan mendukung usaha kecil mereka agar bisa berkembang menjadi besar. Bukan malah sebaliknya, memusuhi dan menjadikan mereka tidak manusiawi.
Jika ada warga kota yang kelaparan, maka tanggung jawab pemeritahlah yang telah menelantarkan mereka. Kebanyakan Pemerintah Kota sekarang bersikap seolah acuh tak acuh pada warganya. jujur saja saya katakan, Kota Banjarmasin adalah Kota Miskin, karena kota ini tidak punya sumber SDA yang bsia dijual, hampir semua PAD hanya dari sektor jasa khususnya perdagangan. Ketidakikhlasan Pemko khususnya pemimpin tertinggi Kota ini dalam menerima "kemiskinan" itu, salah satunya ditunjukkan dengan sikap arogan degan memusuhi PKL. PKL bukan dianggap sebagai solusi dalam perekonomian masyarakat, PKL dianggap masalah dalam tata keindahan Kota, sehingga mereka harus dibasmi. Seharusnya pemimpin-pemimpin Kota ini sadar dan ikhlas menerima kondisi kota ini, jangan lari dari kenyataan. Wajar saja kalau ada walikota melaksanakan bersih-bersih, tidak ada yang dengan sukarela ikut membantu. Hanya karena tugas dan tanggung jawab saja mereka para PNS itu melaksanakan bersih-bersih, bukan dari rasa segan dan hormat pada pemimpin yang bijaksana.
Semoga nanti Kota Banjarmasin punya pemimpin yang sayang kepada rakyat miskin dan bersama-sama mendukung dan membangun Kota Banjarmasin
Seandainya kita menjadi pkl,pasti tahu rasanya...
:) salam kenal dari Anggota Kasturi
http://qorianiesme.blogspot.com