BULAN Maulud yang menandai kelahiran Rasulullah SAW segera tiba. Tradisi Baayun yang digelar tiap Bulan Maulud kembali marak. Banyak orang Banjar masih menjunjung tradisi berbalut dakwah ini.
Baayun (mengayun) anak adalah tradisi turun temurun yang dilakukan para orangtua untuk mengantar sang buah hati tidur. Baayun dengan prosesi khusus di bulan Maulid, biasanya lebih afdol dilakukan tiap 12 Rabiul Awal bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad.
Saat prosesi, biasanya anak diantarkan dengan shalawat. Harapannya agar anak kelak taat beragama, sehat, anak yang cerdas, serta anak yang berbakti kepada orang tua.
Tradisi ini sudah tersohor menjadi satu daribanyak agenda pariwisata unggulan Kalsel. Tidak hanya dikunjungi warga Kalsel, banyak pelancong sekaligus peserta Baayun dari luar Banua. Bahkan ada peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
Zulfa Jamalie dalam tulisannya berjudul Kearifan Lokal Dakwah dalam Tradisi Baayun Anak di Banua Halat mengatakan, budaya ini sarat dengan sejarah, muatan nilai, filosofis, akulturasi dan prosesi budaya yang berharga bagi perkembangan Islam di Kalsel.
Catatan Museum Lambung Mangkurat, semula Baayun adalah upacara peninggalan nenek moyang suku di Kalimantan yang masih beragama Kaharingan, kemudian berakuluturasi dengan budaya Islam.
Orang-orang Dayak yang tinggal di Banua Halat punya tradisi Baayun. Mereka memiliki kebiasaan mensyukuri nikmat Tuhan atas hasil panen yang melimpah dengan mantra, kain kuning dan piduduk. Seiring masuknya ajaran Islam, mantra digantikan de¬ngan pembacaan syair-syair maulid, yang berisi sejarah, perjuangan, dan pujian terhadap Nabi Muhammad SAW.
Nilai utama yang hendak ditanamkan oleh para ulama dalam upacara Baayun Anak dan mengisinya dengan pem¬bacaan syair-syair Maulid sebagai bagian dari strategi dakwah kultural. Memperkenalkan agama melalui media budaya.
Tradisi Baayun tidak hanya dilakoni anak. Orang dewasa pun bisa pula mengikuti prosesinya. Tujuannya beragam, ada yang sekedar ingin ikut-ikutan tetapi sebagian besar karena nazar, ingin sembuh dari penyakit, membuang sial, mencari berkah, serta sebagai ucapan syukur setelah satu keinginan telah terwujud.
Sumber : Harian Banjarmasin Post Edisi Minggu 1 Maret 2009 Hal.20
Saat prosesi, biasanya anak diantarkan dengan shalawat. Harapannya agar anak kelak taat beragama, sehat, anak yang cerdas, serta anak yang berbakti kepada orang tua.
Tradisi ini sudah tersohor menjadi satu daribanyak agenda pariwisata unggulan Kalsel. Tidak hanya dikunjungi warga Kalsel, banyak pelancong sekaligus peserta Baayun dari luar Banua. Bahkan ada peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
Zulfa Jamalie dalam tulisannya berjudul Kearifan Lokal Dakwah dalam Tradisi Baayun Anak di Banua Halat mengatakan, budaya ini sarat dengan sejarah, muatan nilai, filosofis, akulturasi dan prosesi budaya yang berharga bagi perkembangan Islam di Kalsel.
Catatan Museum Lambung Mangkurat, semula Baayun adalah upacara peninggalan nenek moyang suku di Kalimantan yang masih beragama Kaharingan, kemudian berakuluturasi dengan budaya Islam.
Orang-orang Dayak yang tinggal di Banua Halat punya tradisi Baayun. Mereka memiliki kebiasaan mensyukuri nikmat Tuhan atas hasil panen yang melimpah dengan mantra, kain kuning dan piduduk. Seiring masuknya ajaran Islam, mantra digantikan de¬ngan pembacaan syair-syair maulid, yang berisi sejarah, perjuangan, dan pujian terhadap Nabi Muhammad SAW.
Nilai utama yang hendak ditanamkan oleh para ulama dalam upacara Baayun Anak dan mengisinya dengan pem¬bacaan syair-syair Maulid sebagai bagian dari strategi dakwah kultural. Memperkenalkan agama melalui media budaya.
Tradisi Baayun tidak hanya dilakoni anak. Orang dewasa pun bisa pula mengikuti prosesinya. Tujuannya beragam, ada yang sekedar ingin ikut-ikutan tetapi sebagian besar karena nazar, ingin sembuh dari penyakit, membuang sial, mencari berkah, serta sebagai ucapan syukur setelah satu keinginan telah terwujud.
Sumber : Harian Banjarmasin Post Edisi Minggu 1 Maret 2009 Hal.20
Wah Saya baru tahu ada acara Baayun, padahal Saya Bajar tulen boooo
jadi mau tau gimana rasanya ikut baayun. secara seumur hidup ga pernah baayun yang kayak gini. kalo pas kecil sih sering hehehe...